“Kalau bicara soal bahaya efek samping TTS, tentu kalau itu terjadi maka potensi bahayanya ada. TTS ini ada dua jenis, ada yang ringan sedang dan ada yang parah,” ujar Dicky.
Ia juga menyampaikan, soal risiko TTS umumnya kecil atau ringan, sementara penerima vaksin dengan pembekuan darah gejala berat kasusnya sangat sedikit.
“Mayoritas sih ringan sedang, bahkan bisa tidak terdeteksi dan gejalanya bisa hilang atau teratasi. Kalau TTS yang parah memang bisa fatal karena terjadi emboli (penyumbatan) di paru-paru atau jantung, itu ya kematian kalau tidak segera terdeteksi,” paparnya.
Diketahui, thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) adalah kondisi langka yang terjadi setelah vaksinasi COVID-19 khususnya setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Disebut langka, karena kasus trombositopenia ini ditunjukkan dengan angka kejadian yang hanya terjadi 8,1 kasus per sejuta penerima vaksin. Sedangkan, angka kematian akibat efek langka ini lebih jarang lagi yakni 1 banding sejuta.