“Adakah yang lebih radikal dari merevisi kitab suci sebagai kalam Ilahi, yang dijadikan petunjuk dan jalan hidup dari yang maha menciptakan kita manusia? Jangankan seorang menteri, raja dan penguasa, Nabi saja tidak berani mengubahnya meski hanya satu huruf. Lalu siapakah kita dibandingkan Nabi, yang sudah dipastikan surga bagi mereka?,” ucap Ustadz Dede. (17/03/22)
Untuk itu, dengan tegas Ustadz Dede meminta agar pihak kepolisian segera mengambil langkah tegas kepada Saifudin.
“Saya berharap diproses hukum, karena jelas ada ujaran kebencian dalam pernyataan beliau (Saifudin Ibrahim). Terlebih selaku alumni pesantren, saya sangat tidak ikhlas pesantren disebut sarang teroris,” tandas Ustadz Dede Purnama. (Mattanews.co/Bor)