“Hari ini mahasiswa UBB akan mendapatkan wawasan luas tentang Kemenlu. Ini adalah kesempatan yang baik untuk memahami peran Indonesia dalam tatanan dunia, serta bagaimana mahasiswa bisa berkontribusi,” ucapnya.
Pentingnya Konsistensi dalam Dukung Hukum Internasional
Menlu RI Retno Marsudi dalam acara tersebut mengatakan bahwa dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Menurut Retno, tantangan diplomasi Indonesia ke depan semakin kompleks. Oleh karenanya, ia mengingatkan peserta kuliah umum tentang pentingnya konsistensi dalam mendukung hukum internasional.
“Dampak pandemi Covid-19 masih terasa dan persaingan antara negara besar semakin memperburuk situasi global. Selain itu, ketidakpatuhan terhadap hukum internasional terus terjadi, terutama dalam isu Palestina,” kata Retno.
“Jika semua negara menghormati hukum internasional, Palestina sudah merdeka. Namun kenyataannya, rivalitas dan ketidakadilan masih menghalangi solusi dua negara. Indonesia harus tetap berada di sisi sejarah yang benar dengan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina,” tegasnya.
Menurut Retno, meski tantangan semakin besar, Indonesia tetap berkomitmen menjaga prinsip-prinsipnya tanpa tunduk pada tekanan ekonomi yang mengorbankan nilai-nilai dan prinsip dasar.
“Kita harus berani menjaga komitmen untuk perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi, tanpa tergoda oleh keuntungan jangka pendek,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kemenlu RI, Penny Dewi Harasati dalam paparannya menyampaikan tentang perlunya perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI), yang selalu menjadi prioritas utama dalam diplomasi luar negeri Indonesia.
Dalam situasi darurat, kata Penny, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah sukses mengevakuasi lebih dari 18.000 WNI di berbagai negara.
