“Proyeksi pendapatan daerah dalam rancangan perubahan KUA dan PPAS APBD tahun anggaran 2024 ini diestimasikan mengalami kenaikan dari target sebelumnya, kenaikan itu yang salah satunya bersumber dari pendapatan pajak daerah,” imbuhnya.
Dijelaskannya, kebijakan pemerintah Kota Pangkalpinang untuk meningkatkan Pendapatan Daerah tahun 2024 di antaranya dengan menyempurnakan dan memberlakukan Perda yang mengatur tentang pendapatan sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada dan tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha. Lalu, menggali potensi sumber PAD yang masih memungkinkan untuk dioptimalkan, pengoptimalan SDM dan prasarana dalam proses pemungutan dan pengelolaan PAD agar sesuai dengan potensi yang dimiliki.
“Mengoptimalkan pendapatan daerah dengan pemanfaatan aset-aset daerah yang memiliki nilai ekonomi tinggi yang bekerjasama dengan masyarakat dan pelaku usaha, menegakkan peraturan dengan tegas dan adil berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan meningkatkan kesadaran wajib pajak dan retribusi,” tuturnya.
“Seiring kenaikan pendapatan daerah, rencana alokasi belanja pada rancangan perubahan KUA dan PPAS tahun anggaran 2024 ini mengalami penambahan yang dialokasikan untuk memenuhi pendanaan belanja yang sifatnya wajib mengikat misalnya belanja kebutuhan listrik, air, telepon, kekurangan gaji dan tunjangan pegawai serta belanja wajib lain,” lanjutnya.
Ditambahkannya, juga belanja untuk membiayai kegiatan yang telah dilakukan mendahului perubahan APBD 2024, untuk memenuhi kegiatan yang sangat mendasar yang menyentuh kepentingan publik untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta pengembangan sistem jaminan sosial.
Selanjutnya, arah kebijakan pembiayaan daerah tahun 2024 yaitu melalui pemanfaatan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun anggaran sebelumnya yang digunakan untuk menutupi defisit belanja dan sebagai sumber pendanaan belanja yang telah direncanakan sebelumnya.
“Sebelumnya dianggarkan sebesar Rp 111,73 Miliar, terkoreksi menjadi sebesar Rp102,19 Miliar. Pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp 0. Atas perhitungan itu, maka pembiayaan Netto sebesar Rp 102,19 Miliar, sehingga sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran tahun berkenaan menjadi nihil,” pungkasnya.
Cek berita update lainnya di Google News. Pastikan kamu sudah punya aplikasinya ya.