JK.COM, PANGKALPINANG — Pj Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama mengungkapkan total APBD Kota Pangkalpinang pada rancangan perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2024 sebesar Rp 1,124 Triliun.
Disebutkannya, rancangan perubahan KUA-PPAS Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2024 itu dilakukan, karena adanya penyesuaian akibat perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA.
Sehingga, kata dia, perlu dilakukannya penyesuaian kembali sesuai dengan perkembangan pelaksanaan anggaran daerah dalam tahun anggaran berjalan dan diformulasikan berdasarkan perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024.
Hal itu disampaikannya, saat rapat paripurna ke-23 masa persidangan III DPRD Kota Pangkalpinang, dengan agenda Penyampaian Rancangan Perubahan KUA-APBD dan Perubahan PPAS-APBD tahun anggaran 2024, Senin (5/8/2024).
Lebih lanjut, Budi memaparkan, sebagaimana yang tertuang dalam PP Nomor 12 tahun 2019 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah dalam Pasal 162 ayat (1), bahwa perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA itu di antaranya berupa pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah, tidak terealisasinya alokasi belanja daerah, perubahan sumber dan penggunaan pembiayaan daerah.
“Fokus pembangunan Kota Pangkalpinang tahun 2024 diharapkan mampu mendongkrak kualitas SDM dan kualitas kehidupan masyarakat Kota Pangkalpinang,” ungkap Budi.
Disebutkannya, prioritas pembangunan utama pada Perubahan KUA-PPAS tahun anggaran 2024 itu antara lain akselerasi reformasi birokrasi dan daerah, demokrasi, peningkatan kompetensi dan keterampilan angkatan kerja sesuai kebutuhan pasar kerja, percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas ekonomi kerakyatan, dan kualitas tata ruang wilayah berbasis lingkungan.
“Selain itu, peningkatan akses pelayanan pendidikan dan kesejahteraan serta daya saing masyarakat, dan peningkatan kualitas pembangunan gender yang berfokus pada peningkatan perlindungan, kesetaraan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan,” lanjutnya.