Usai menjalani perawatan sekedarnya, berupa kompres dengan batu es, serta pijatan dari tukang urut kampung, Pj Gubernur langsung bersiap menuju balai desa untuk kegiatan Gule Kabung. Karena kondisi cedera yang cukup serius, membuat Pj Gubernur tidak kuat berjalan jika tanpa topangan.
“Jadi ada seorang warga di RT saya, yang meminjamkan tongkat ketiak. Nah, karena itu sudah lama tidak dipakai, jadi kondisinya agak kotor dan berkerak. Namun beliau bilang tidak apa, beliau bilang terimakasih bahwa ada warga yang meminjamkannya tongkat. Setelah dibersihkan sekedarnya, beliau berjalan sendiri, tertatih perlahan menuju Balai Desa di sana,” terang Nasir sembari menunjuk bangunan panggung tak jauh dari rumahnya.
Nasir sendiri mengaku senang orang selevel Gubernur menginap di kediamannya. Ini juga diakuinya menjadi perbincangan di lingkungan Desa Senyubuk Kecamatan Kelapa Kampit.
“Memang rumah saya ini saya jadikan homestay, tapi tak sangka juga pak kalau dijadikan tempat menginap Gubernur dan istrinya. Namanya juga home stay, kamarnya sederhana, sekedar tempat pelancong bermalam. Jadi ada perasaan bangga saya kediaman kami berkesempatan dijadikan tempat menginap seorang petinggi,” tutur Nasir yang saya bincangi di teras rumahnya, Minggu (20/08/23) petang.
Nasir melihat pola hidup yang sederhana dari seorang Suganda Pandapotan Pasaribu, termasuk soal makan. Diakuinya, Pj Gubernur Kepulauan Babel, Suganda Pandapotan dan istrinya hanya sarapan nasi goreng dengan tempe dan telur goreng, sebelum melanjutkan kegiatan program Gule Kabung.