“Seharusnya Hercules dibentang karpet merah, disambut dan bukan soal cerita pelaku atau investornya dari mana. Orang asing yang bekerja di Babel ini banyak. Apa bedanya dengan Hercules? Sebaiknya kita justru harus melihat pekerjaan yang dilakukan ini legal,” ucap Agus.
“Menurut aturan yang ada. Dan Hercules pun juga siap untuk ikut aturan main yang ada seperti kompensasi dan sebagainya. Ini seharusnya mendapat dukungan. Mari kita bersikap terbuka dengan kegiatan yang legal seperti ini. Bukan malah menentang,” tambah Agus.
Di kesempatan yang sama, Johan Murod menyampaikan, bahwa sesungguhnya harus diakui sektor pertimahan masih menjadi penopang ekonomi Babel sehingga menduduki posisi yang baik dalam statistik tingkat ekonominya. Atas dasar itu juga menurut Ketua HNSI Babel ini kegiatan penambangan harus mendapatkan support, apalagi kegiatan yang legal.
“Kita sudah tabayun dengan pihak Hercules, bertanya apa yang terjadi sehingga ada kontra di masyarakat soal penambangan di IUP PT. Timah TBK tersebut. Dan jawaban yang kami dapatkan justru salah satu orientasi nya bagaimana bisa bekerja dengan ikut memberikan kontribusi bagi daerah tempat aktivitas penambangannya,” kata Johan Murod.