JK.com, PANGKALPINANG – Ketua SIWO PWI Bangka Belitung, Rudi Syahwani turut bereaksi terkait insiden gagal bertanding yang terjadi terhadap Mathew, pelajar kelas X SMK Tunas Karya Pangkalpinang. Menurut Rudi, seharusnya ada mitigasi dari pihak Pengprov IPSI atas insiden yang terjadi saat Kejuaraan Provinsi Pencak Silat Bangka Belitung tersebut. Karena ada hal-hal yang bersifat sensitif dalam latar belakangnya. Apalagi pihak keluarga Mathew merasa dipermainkan.
Anggota Fungsional KONI Babel ini menyentil Pengprov IPSi atas insiden tersebut. Rudi menyayangkan insiden tersebut justru tidak seirama dengan konsep Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang sedang digelorakan pemerintah RI, di mana titik berat nya ada pada pembinaan bibit muda Indonesia.
“Pemerintah RI, melalui Kemenpora bahkan menganggarkan dana trilyunan, untuk memfokuskan pembibitan atlet muda dan pelajar, dalam program DBON. Ini kok malah terjadi insiden yang berpotensi membuat drop mental atlet muda. Saya sangat menyayangkan kejadian ini, saya sudah bicara dengan Mathew, kasihan saya sampai ada rasa apatis yang muncul gara-gara Insiden ini. Harus ada mitigasi oleh pihak Pengprov IPSI dan KONI juga harus melakukan evaluasi atas kejadian ini,” ujar Rudi saat ditemui, Minggu (18/12/22) malam.
“Saya sudah bertemu dengan Mathew dan orang tuanya. Ada banyak hal yang sensitif malam masalah ini. Jadi jangan dianggap remeh oleh pihak Panitia. Yang dikisahkan kepada saya, bahwa tidak ada dispensasi terhadap jadwal yang diberikan mendadak tersebut. Sedangkan jarak tempat tinggal atlet cukup jauh dari lokasi pertandingan. Harusnya ada dispensasi mengingat ini masih pertandingan amatir. Apalagi alasannya sangat mendasar, ingin ibadah Natal. Ini akan menjadi sensitif jika tidak bijak,” tambah Rudi.
Sebelumnya, Mathew yang merupakan salah satu pesilat amatir yang mengikuti kejuaraan Pencak Silat tingkat provinsi. Mathew sendiri telah melewati 1 pertandingan dengan kemenangan. Namun konfirmasi jadwal pertandingan babak selanjutnya dikabarkan mendadak, saat Mathew dan keluarga bermaksud pergi ibadah Natal.
Upaya negosiasi untuk mendapatkan dispensasi mengunduran jadwal pun gagal. Mathew memilih untuk datang ke Sungailiat mengikuti pertandingan lanjutannya. Namun justru setelah siap bertanding, panitia justru malah menjadwalkan ulang, dan akan dipertandingkan esok pagi. Alhasil Mathew pun gagal bertanding dan gagal ibadah Natal.
Sabtu (17/12/22) pagi, Mathew terlambat hadiri pertandingan nya, dan harus menerima kenyataan di-diskualifikasi dari pertandingan.
“Saya mau berhenti saja ikut Pencak Silat ini Om,” sebut Juara ke 2 Kejuaraan Pencak Silat Molen Cup ini kepada wartawan sambil menunduk sedih. (red)