Menurut Hj Sudaha, munculnya gerakan radikalisme di tengah masyarakat, membuat berbagai persoalan Bangsa, Negara dan masyarakat saat ini menjadi semakin pelik.
“Seperti gerakan bervisi pendirian Khilafah, penghinaan terhadap Pancasila, penghinaan terhadap Agama, tudingan sebagian masyarakat yang lain sebagai anti Pancasila, terorisme dan isu upaya makar terhadap pemerintah,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bahwa Muhammadiyah berposisi sebagai kelompok Islam moderat. Ia menyerukan untuk menjauhi segala bentuk radikalisme.
“Muhammadiyah jelas sangat menentang radikalisme, apapun bentuknya. Pemahaman radikalisme merupakan paham serba absolut dan mengandung ekstrimisme, intoleransi dan kekerasan tentang segala hal menyangkut kehidupan manusia dan kebangsaan. Itu sangat bertentangan dengan ajaran islam,” tegasnya.