Di sepanjang perjalanan, sejauh mata memandang para peserta disuguhi rimbunan ribuan pohon mangrove. Menurut pengelola hutan mangrove di TWA Angke Kapuk, hutan mangrove tersebut, sudah dihuni oleh binatang-binatang yang puluhan tahun sempat menghilang dari kawasan tersebut.
Salah satu binatang yang sudah kembali menghuni area mangrove tersebut, yakni monyet berbuntut panjang, aneka burung, berang berang, jalak putih dan buaya muara.
Untuk diketahui, kawasan konservasi alam mangrove TWA Angke Kapuk, Diresmikan pada tahun 2010 lalu, dengan luas 99,82 HA. Terkait hal ini, upaya Kementerian Kehutanan dinilai berhasil, karena selain menghijaukan kawasan pantai, juga bisa menahan erosi.
Kawsan hutan mangrove itu pun, dimanfaatkan oleh warga sekitar, menjadi lahan untuk menghasilkan sumber pendapatan negara, dari sektor wisata. (Bor)