“Setelah tabrakan saya turun keluar gerbong. Saya sempat nanya sama warga sekitar situ, katanya seharusnya kereta ComuterLine ini berhenti dulu untuk bergantian melintas, tapi tadi kereta ComuterLine tidak berhenti, terjadilah tabrakan itu,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Heri, warga itu bilang, biasanya ada sinyalnya tapi tidak mengangkat, artinya ada kode khusus melintas secara bergiliran karena rel ini, rel tunggal.
“Saat ini saya lagi nunggu mobil untuk di evakuasi ke rumah sakit terdekat. Saya cuma luka lecet di kaki. Banyak penumpang yang luka di kepala, dari gerbong dua dan tiga,” ucapnya. (HK01)