Suganda Pandapotan secara lugas mengingatkan ancaman stunting yang dapat memutuskan harapan dan cita-cita perjuangan bangsa karena generasi menghadapi era dengan generasi yang tidak mumpuni. Mulai dari fisik yang lemah, imunitas hingga IQ dan EQ yang rendah.
Terputuslah kemudian generasi emas yang dicita-citakan, hingga multi player effect nya menjadi bangsa yang lemah. Karena jika rakyat kuat dan cerdas, maka berdampak pada sebuah bangsa menjadi bangsa dan negara yang kuat.
Ini lah salah satu yang menjadi orientasi utama dalam program Gubernur Langsung Eksekusi Bersama Membangun Bangka Belitung atau disingkat “Gule Kabung.”
Stunting sendiri merupakan masalah dalam proses pertumbuhan fisik manusia. Yang kemudian dapat berdampak pula dengan manusia tersebut secara mentalitas hingga kecerdasan.
Ciri-cirinya jelas, gangguan pertumbuhan seperti, ukuran tubuh yang kecil, tinggi badan yang kurang normal, fisik yang lemah dan rentan penyakit karena imunitas yang rendah, termasuk sulit dalam berkomunikasi dan cenderung pendiam.
“Stunting terjadi dipicu oleh beberapa hal. Mulai dari saat seorang bayi masih dalam kandungan, saat lahir, balita hingga usia sekolah dasar. Rendahnya asupan gizi, vitamin dan mineral bagi manusia sejak dalam kandungan hingga pada masa pertumbuhan menjadi pemicu awal dari stunting,” terang Suganda Pandapotan.
“Tidak itu saja, ditambah lagi dengan habit atau kebiasaan yang buruk, seperti kurang menjaga kebersihan, sanitasi, termasuk pola asuh. Nah ini yang kemudian menjadi penyebab stunting,” lanjutnya.