“InsyaaAllah IdulFitri akan dirayakan secara bersama-sama bagi seluruh umat muslim di Indonesia. Tapi nanti akan kita konfirmasi lagi pada 9 April dalam sidang Isbat di Jakarta,” ujar Syaiful.
Sebenarnya memang NU dan Muhammadiyah memiliki metode yang berbeda saat menentukan awal Ramadan dan 1 Syawal. Maka terkadang IdulFitri kedua ormas tersebut jatuh di tanggal yang berbeda meski berdekatan.
Diketahui, Muhammadiyah menggunakan metode “hisab wujudul hilal”. Metode ini menggunakan tiga parameter, ijtimak sebelum gurub, bulan terbenam (moonset) setelah matahari terbenam (sunset), dan saat gurub hilal sudah wujud di atas ufuk, di mana sudah ada kalender jelas soal jatuhnya IdulFitri.