“Kami tidak bisa bertahan hidup seperti ini,” ungkap seorang mahasiswa Afrika tersebut di dalam video yang direkamnya dari asrama.
Di latar belakang video itu juga terdengar teriakan keras dan suara barang-barang yang dihancurkan.
“Kami datang ke India untuk belajar dan sekarang kami diserang, hanya karena ini adalah waktu Ramadan dan umat Muslim sedang beribadah. Sekarang mereka menghancurkan sepeda motor, semuanya dihancurkan,” ujarnya dalam video.
Tanggapi peristiwa itu, Wakil Rektor Universitas Gujarat, Dr Neerja A Gupta, mengatakan kepada media setempat, para mahasiswa asing tersebut perlu dilatih dalam “kepekaan budaya”.
“Mereka adalah mahasiswa asing dan ketika Anda pergi ke luar negeri, Anda harus belajar kepekaan budaya. Para mahasiswa ini membutuhkan orientasi. Kami akan duduk bersama mereka, memberikan orientasi budaya dan mendiskusikan bagaimana memperkuat keamanan mereka,” kata Gupta seperti dikutip dari NDTV.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri India pada Minggu kemarin waktu India, berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku penyerangan. PM Narendra Modi menambahkan, tim investigasi telah dibentuk untuk menyelidiki aksi serangan itu. (HK01)