“Kita juga memantau kalau yang sudah langganan bolak-balik bawa telor, bawa sayur, bawa ayam, tidak mesti kita periksa betul. Karena sudah tau dan mutannya juga terlihat. Tapi kalau kendaraan yang baru pertama kali menyeberang, itu kan kelihatan dari nomor polisinya, apalagi truknya tertutup tidak mau dibuka, kita akan periksa atau dia kita suruh balik kanan dan tidak diijinkan menyeberang. Kita kan personilnya terbatas. Bukan melonggarkan, akan tetapi kita efisienkan caranya,” tukas Iwan.
Senada dengan Iwan Gunawan, Kepala Polsubsektor Pelabuhan Tanjung Api-Api, Bribka Mario Yodi yang dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pihak masih terus melakukan pengetatan terhadap kendaraan yang barang yang akan menyeberang. Menurut Mario, pihaknya akan memeriksa muatan dari kendaraan yang akan menyeberang saat melewati jembatan timbang.
“Kendaraan barang yang akan menyeberang di Tanjung Api-Api, hingga saat ini masih terus kita periksa. Pemeriksaan nya dilakukan saat melintasi jembatan timbang. Kita minta diperlihatkan surat jalannya, dan dicocokkan. Kalau tidak ada surat jalannya berati ilegal, dan kita akan cek dan buka terpalnya,” jawab Mario Yodi, saat dikonfirmasi wartawan Rabu (19/10/22) petang.
Sementara itu, di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok sendiri, pihak dari satuan Polair Polres Bangka Barat, terus melakukan pemeriksaan secara intensif, bahkan hingga tengah malam. Hal tersebut dikatakan Kasat Polair Polres Babar, oleh Iptu Sugiyanto kepada wartawan, bahwa pihaknya menghindari masuknya barang-barang ilegal melalui Pelabuhan Tanjung Kalian.
“Masih kita intensifkan terus pemantauannya. Kita tidak mau ada kecolongan barang-barang ilegal masuk ke Bangka, melalui Tanjung Kalian ini. Jadi kita intensifkan terus pemeriksaan mobil-mobil barang. Dan kita melakukan pemeriksaan hingga kapal Fery terakhir yang merapat di Tanjung Kalian Muntok. Sampai tengah malam pokoknya,” terang Iptu Sugiyanto.