JK.com, JAKARTA – Setelah empat kali melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) di tahun 2022, Rusia pada tahun 2023 mendatang, akan meningkatkan jumlah peluncuran uji coba rudal ICBM sebanyak delapan kali tes.
Mengutip dari CNN Indonesia, Komandan Pasukan Strategis Rusia, Sergei Karakayev mengatakan, tes itu akan berlangsung di dua lokasi. Pertama di dekat Murmansk, kedua di Volgograd.
Karakayev menerangkan, tahun ini Rusia telah meluncurkan empat rudal. Selain itu, ia memamerkan bahwa misil tersebut memiliki keandalan sistem yang tinggi.
Lebih lanjut, Karkayev menerangkan, pada April lalu Rusia meluncurkan rudal Sarmat dari Plesetsk. Peluru kendali ini mencapai target di Semenanjung Kamchatka sejauh 6000 kilometer.
“Dalam keadaan saat ini, penciptaan sistem misil semacam itu untuk Rusia berarti memperkuat keamanan strategis,” jelas Karakayev, Jum’at (16/12/22).
Tes ini muncul beberapa pekan setelah Rusia menginvasi Ukraina, yang dimulai akhir Februari lalu. Ketika itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tak ada rudal yang sebanding dengan kemampuan Sarmat.
“Rudal Sarmat akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita,” ucap Putin.
Putin menilai, rudal antarbenua Sarmat bisa menjadi teknologi senjata terbaru yang bisa membuat musuh pikir-pikir sebelum mengancam Rusia. Di bawah perjanjian pelucutan senjata nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat, New START, masing-masing negara hanya boleh memiliki hingga 700 rudal balistik antarbenua. (Isa/Ptr/Bor)