Dalam kesempatan itu, Molen mengungkapkan bahwa tak seutuhnya Masjid yang mampu menampung 2000 jemaah itu terbuat dari timah, hanya lambang bulan bintangnya saja yang dilapisi timah. Menurutnya, Masjid tersebut sengaja dibuat berbentuk Qubah, yang mengambil makna dari bentuk dulang khas Bangka Belitung.
“Kalau mau semuanya terbuat dari timah, roboh masjid ini tidak akan kuat menahannya. Bulan dan sabit itu beratnya 300 kilogram (Kg) bayangkan kalau semuanya mau kita pasang timah, tapi dengan kita menamakan masjid ini timah kita memiliki ikon baru,” ungkap Molen.
“Beratus tahun timah ada di Bangka Belitung tapi kita tidak memiliki icon dari timah. Nanti akan kita lanjutkan pembangunan qubah yang ketiga dan keempat, masjid ini total bisa menampung 2.000an jamaah. Imam masjid dan marbotnya juga sudah kita siapkan, orang-orang terpilih bukan kaleng-kaleng,” tukasnya. (bor)