Tindakan ini memicu kemarahan sebagian warga Adow dan Tobayagan. Untungnya Pihak kepolisian cepat bertindak dan menurunkan sekitar 5 unit alat berat jenis Eksavator setelah sekitar 2 jam berembuk dengan warga.
Namun, situasi masih memanas ketika pada hari berikutnya, pada 24 Juli 2023, sekitar pukul 8.30 WITA, aksi premanisme terjadi di desa Tobayagan. Aksi ini dilakukan oleh seorang pria berinisial KP, yang menyampaikan kata-kata kasar dan mengancam warga Tobayagan Bersatu dengan menggunakan pengeras suara.
Ujaran kasar ini didengar oleh hampir seluruh warga desa dan menyebabkan kemarahan di kalangan mereka.
Kemarahan tersebut membuat warga spontan datang ke rumah KP. Namun, reaksi KP justru semakin memburuk karena dia keluar dari rumah membawa senjata tajam (Sajam) jenis parang dan mendemonstrasikan ancamannya di jalan trans Tobayagan.