“Saat itu ada masalah problem mis-manajemen dan over recruitmen (rekrutmen berlebihan-red) yang justru menyulitkan perusahaan. Selain itu, perusahaan ini (PT ASA) menuai kritik keras dari masyarakat lingkar tambang akibat perekrutan tenaga kerja lokal yang tidak sesuai komitmen,” tegas Bayu, sapaan akrab Damopolii.
Dia mengaku, belum lama ini hampir saja demo besar-besaran akan dilakukan masyarakat Kotabunan bersatu karena PT ASA termasuk perusahaan sub kontraktor di dalamnya, terkesan abai dengan tenaga kerja lokal malah banyak menetima tenaga kerja non skill dari luar daerah. “Ini kan membuat warga lingkar tambang tersinggung. Hampir saja masyarakat lingkar tambang gelar demo besar-besaran,” ujar Bayu lagi.
Sisi lain dari masalah tenaga kerja lokal yang terancam pengangguran, namun bencana alam akibat kegiatan pembabatan hutan yang sudah dilaksanakan PT ASA, kini marak terjadi. Bahkan beberapa wilayah di Kotabunan dan Bulawan yang sebelumnya jarang terkena banjir, kini menjadi rawan bencana banjir.