Meski kegempaan cenderung normal, namun ia mengingatkan agar tetap waspada akan kemungkinan terjadinya erupsi freatik berupa semburan lumpur, atau erupsi uap air yang dapat terjadi tiba-tiba pasca terjadinya kenaikan gempa tektonik lokal beberapa hari lalu itu.
“Musim hujan membuat kelembaban udara di sekitar kawah menjadi lebih tinggi, sehingga gas-gas vulkanik akan sulit terurai. Kondisi itu bisa menyebabkan konsentrasi gas-gasnya meningkat dan bisa membahayakan kehidupan,” terangnya.
Namun, Hendra menyatakan Gunung Salak saat ini tetap berada pada status level I atau normal.