Poin berikutnya, lanjut Rahmadi, seorang ayah dapat mengajak pasangannya untuk membuat sebuah support system bagi anak-anak, ataupun keluarganya terutama pada anak yang berkebutuhan khusus.
“Jangan one man show, kita bukan superhero, ayah jangan sendirian, ajaklah pasangan, ajaklah istrinya membuat sebuah support system bagi keluarga khususnya anak yang istimewa,” ucapnya.
Poin terakhir, tambah Rahmadi yakni merawat kesehatan mental semua sumberdaya dalam keluarga.
“Ini seperti wadah atau baterai spritual, jasmani dan mental. Mendorong setiap personil keluarga mengenal comfort zone, dan mempunyai me time,” sebutnya.
Ia menambahkan, sesibuk apapun seorang ayah jangan lupakan pasangannya. Karena, kata dia, pasangan atau istri juga membutuhkan support system dalam mendidik anak berkebutuhan khusus.
Sementara itu, Kepala divisi CSR PT Timah, Rahmat Taufik mengungkapkan workshop tersebut diharapkan akan dapat menambah pengetahuan bagi para guru dan orang tua dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus.
“Program ini sudah menjadi program CSR PT Timah terutama dalam bidang pendidikan juga sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sosial dan lingkungan masyarakat Bangka Belitung,” ungkap Taufik.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan terus mengadakan kegiatan yang sama ke depannya agar kehadiran PT Timah sebagai BUMN dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Tentu harapan kami, kegiatan seperti ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, secara khusus kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di kota Pangkalpinang, sehingga ke depannya mereka akan mampu meningkatkan kemampuan, minat dan bakatnya dan berguna bagi dirinya dan keluarga,” pungkasnya.
Cek berita update lainnya di Google News dan WhatsApp Channels. Pastikan kamu sudah punya aplikasinya ya.