“Temukan dan galilah bakat dan minat anak sedini mungkin. Banyak melakukan aktifitas produktif maka akan lebih cepat minat dan bakatnya akan terlihat,” terangnya.
“Kumpulan bakat adalah potensi tapi harus dibarengi dengan attitude, akhlak, atau adab yang baik,” tambahnya.
Selain itu, Ia juga mengingatkan agar orang tua dapat membatasi penggunaan gadget oleh anak berkebutuhan khusus.
“Banyaknya kasus yang saya temui anak berkebutuhan khusus berbuat keburukan bahkan kejahatan dikarenakan meniru apa yang ia lihat, ia tonton melalui gadget,” tuturnya.
Sementara itu, dr Rahmadi Iwan Guntoro mengangkat tema peran ayah dalam keluarga dengan anak berkebutuhan khusus.
“Harapan orang tua anak berkebutuhan khusus dapat hidup harmonis dan bahagia didampingi orang tua dan saudara kandungnya dengan penuh kasih sayang satu sama lain,” ujarnya.
Ia menekankan, secara umum seorang ayah haruslah dapat menjadi role model bagi anak, jadi pengayom, menjamin terpenuhi kebutuhan finansialnya, memberi cinta kasih tanpa syarat, dan dapat membangun kedekatan dengan special time.
“Selain itu, ayah harus mampu membangun komunikasi empati penuh hormat, ramah dan santun. Terlibat langsung dalam pengasuhan anak bersama istri, dan hindari luka pengasuhan,” paparnya.
Ia mencontohkan, luka pengasuhan itu seperti inkonsistensi aturan. Adanya perbedaan aturan yang ditegakkan pada anak antara ayah dan ibunya.
“Ayah ngomong A, si ibu bilang B. Ini jangan sampai terjadi, karena anak akan bingung mana ikutin yang mana nih, mau ngikutin siapa,” tegasnya.