PT ASA dan Segudang Sorotannya, Mulai dari Kontroversi Eks HGU Hingga Izin yang Terancam Dicabut

Png 20230331 020816 0000
png_20230331_014634_0000
Foto: Lokasi IUP PT ASA

Tak hanya warga saja, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulut, juga pernah menyoroti keberadaan satwa yang dilindungi, yang viral berada di sekitar areal izin PT ASA saat sedang ada pekerjaan yang sedang dilakukan.

Sorotan Organisasi Lingkungan itu bukannya tanpa alasan, hal ini lantaran aktivitas pembukaan lahan-lahan baru yang dilakukan PT ASA, diduga mengancam Populasi Yaki atau Monyet Hitam Sulawesi (Macaca Nigra), yang habitatnya terganggu.

Bacaan Lainnya

Selain WALHI Sulut, Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulut belum lama ini juga ikut menyoroti aktivitas PT ASA. Pihaknya mengaku, bakal memanggil manajemen PT ASA untuk membahas langkah lebih lanjut.

png_20230331_021027_0000
Foto: Yaki atau Monyet Hitam Sulawesi (Macaca Nigra)

Terpisah Kepala Kesatuan Pemangku Hutan Produksi (KKPHP) Wilayah 2 Bolsel-Boltim, Rizal Burase Rompas, saat ditemui Wartawan, pada Kamis (30/03/23) mengaku, hingga saat ini dirinya belum mengetahui adanya jenis kayu tumbuh alami dikarenakan, tidak pernah dihubungi atau diundang untuk melihat langsung kondisi di lokasi IUP PT ASA.

Menurut Rizal, KPH terkait seharusnya perlu tahu tentang rencana pembukaan lahan yang akan dilakukan PT ASA. Hal ini mengingat, jika ada pohon tumbuh alami yang tumbuh di areal PT ASA, manajemen perusahaan, harus membayar kewajiban kepada negara, terkait pemanfaatan yang dilakukan oleh perusahaan.

“Selama ini, yang saya tahu, mungkin baru DLH Boltim, pertanian dan perkebunan, namun KPH 2 belum ada hingga saat ini,” terang Rizal.

Sementara itu, Andreas, yang merupakan perwakilan dari Manajemen PT ASA, saat di konfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp-nya, terkait adanya dugaan pengabaian PUHH kayu yang tumbuh alami tanpa sepengetahuan pejabat dan KPH terkait, masih enggan memberikan tanggapan.

Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi ke pihak PT ASA masih terus dilakukan. (*)

Pos terkait

banner 300x250