Setelah mengumpulkan informasi dan berkonsultasi dengan orang tuanya, Lingga memutuskan untuk meneliti pohon Pelawan dan bersama kelompoknya yang terdiri dari Wulan, Riska dan Rian berangkat ke Pulau Bangka. Sesampainya di Pulau Bangka, Lingga dan kelompok kerjanya menginap di perkampungan dekat lokasi Hutan Pohon Pelawan.
Namun, Lingga dan teman-temannya tidak mengetahui bahwa, perkampungan tempat mereka menginap itu adalah lokasi dimana sebuah kotak keramat yang berisi “MAWANG” telah terkubur selama 20 tahun lamanya.
Singkatnya, tanpa sengaja Rian menemukan dan membuka kotak keramat yang dia temukan saat riset di Hutan Pelawan. Akhirnya makhluk yang dikenal masyarakat dengan nama “MAWANG” lepas dan meneror Lingga dan teman-temannya dan masyarakat sekitar.
Cerita tentang film ini yang ingin disampaikan oleh Iqbal Rachman sang penulis dan sutradara yakni ingin sekali mengangkat tradisi dan budaya dan kearifan lokal, seperti Thongin Fanngin, Tari Dambus, Ritual Taber, Tari dan Musik Tigel, dll.
