Pilkada Damai itu, Dimulai Dengan Calon yang Baik, Bukan yang Banyak Masalah

Watermark Jk 2024 20240809 074306 0000

Jika dilihat dari psikologis masyarakat Kepulauan Babel saat ini, optimisme InsyaAllah terbangun dengan sendirinya untuk mewujudkan Pilkada yang damai.

Justru jika ada kandidat yang melemparkan ajakan Pemilu Damai, jangan menyebarkan hoax, jangan kampanye hitam dan sebagainya, terkesan seperti kehilangan narasi.

Bacaan Lainnya

Justru, Pilkada Damai itu…
Harus dimulai dari peserta atau para calon kepala daerahnya adalah orang-orang baik dengan rekam jejak yang baik.

Jika dia adalah seorang petahana, maka program-programnya berhasil dan tidak meninggalkan masalah, seperti perkara korupsi atau perbuatan pidana.

Keadaan ini sangat korelatif, karena calon yang memiliki rekam jejak yang baik, maka dirinya tak begitu sibuk menepis kampanye negatif yang menyerang dirinya.

Beda halnya jika calon tersebut memang memiliki banyak masalah, maka dirinya akan disibukkan dengan pembelaan, dan cenderung memutar balikkan fakta. Dengan mengkampanyekan anti hoax.

Pilkada damai itu…
Akan terwujud jika, calon yang maju dalam pilkada tidak ambigu dalam ucapan, perbuatan dan kenyataan. Misalnya calon kepala daerahnya mengaku sudah mendapat rekomendasi partai PKS, ternyata dibantah dan terbukti hoax.

Atau, mengaku dalam pemberitaan sudah dapat rekomendasi dari partainya sendiri, ternyata masih belum atau masih mengupayakan. Itu namanya hoax.

Bagaimana mungkin rakyat bisa diajak untuk tidak membuat hoax, jika calon nya sendiri tukang hoax. Lucunya sang calon sibuk amplifikasi mengajak jangan menyebar hoax.

Pos terkait

banner 300x250