“Sudah pasti karena memang kita hidup berdampingan dengan alam supranatural. Dan ada yang membersamai kita. Dan itu perlu kita menghormati, sehingga muncul harmonisasi alam dan cita-cita memperbarui semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” tambahnya.
Prosesi leluhur ini, menurut Abdul Fatah, harus dilakukan setiap 100 tahun sekali. Dan di tahun 2022 ini, merupakan waktu yang tepat untuk memperbaharui. Terkait siapa yang tepat melakukan penyatuan tanah dan air itu, kata Abdul, haruslah orang yang tepat.
“Saya kira yang tepat adalah Pak Jokowi. Karena prosesi pembaharuan ini dilakukan 100 tahun sekali. Mungkin 100 tahun lagi juga akan ada tokoh seperti Pak Jokowi,” pungkasnya. (Detik.com/Bor)