Pencegahan dan Antisipasi Bullying di Lingkungan Sekolah

Watermark Jk 20240208 233711 0000

Dalam sosialisasi itu, disampaikan juga tentang beberapa cara yang bisa menjadi referensi para guru, untuk melakukan langkah-langkah pencegahan terjadinya bullying di sekolah. Salah satunya, dengan menjadi sosok guru yang peka terhadap perilaku siswa-siswanya, yang terkadang luput dari pandangan mata. Karena, tak menutup kemungkinan, perilaku bullying terjadi di tempat yang tersembunyi, seperti di halaman belakang sekolah, di toilet atau di ruang kelas yang sepi.

Maka dari itu, sangatlah penting bagi para guru dan warga sekolah lainnya, untuk mengawasi jika ada perilaku siswa yang dinilai mencurigakan. Tentunya, menjadi lebih waspada terhadap tanda awal perilaku bullying, seperti menertawakan atau mengejek dengan memanggil nama julukan, mengejek nama orang tua, menguntit atau meminjam barang teman yang tidak dikembalikan karena rusak atau apapun sebabnya, itu bisa saja terjadi di sekolah.

Sederet hal demikian, tentunya bisa saja memicu timbulnya rasa kecewa, sakit hati , rasa dendam, terjadinya pertengkaran bahkan perkelahian yang dapat menimbulkan luka, baik itu secara fisik, maupun mental bagi siswa itu sendiri. Para guru, harus lebih peduli dan harus dengan segera menanggapi secara serius, serta tak menganggap remeh setiap kejadian yang terjadi di lingkungan sekolah, meskipun hal yang terjadi itu berawal dari hal kecil karena, jika didiamkan, dibiarkan atau tak segera dituntaskan, dapat berakibat fatal.

Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan dalam mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah, yakni dengan mengkondusifkan dan menciptakan ruang kelas yang aman dan nyaman. Warga sekolah, harus saling bersinergi dalam menciptakan proses belajar mengajar, dengan menciptakan rasa kekeluargaan dan keakraban antara guru, siswa dan teman-teman satu kelas, dengan menerapkan saling menyayangi dan menghargai. Contohnya, jika di suatu kelas ada siswa yang salah berkata atau menjawab pertanyaan dari guru, maka jangn diejek atau ditertawakan.

Yang terakhir, guru juga perlu berkomunikasi aktif dengan orangtua siswa, sebagai salah satu upaya dalam mencegah dan penanganan bullying. Sehingga, bila terjadi masalah, bisa cepat dituntaskan dengan bantuan orangtua siswa itu sendiri. Karena jika ditelisik dari intensitas kebersamaan, yang lebih memahami watak siswa yang sebenarnya, adalah orangtuanya sendiri.

Pos terkait

banner 300x250