“Menggalakkan program-program Posyandu, supaya orang-orang dan ibu hamil bisa segera memeriksakan kehamilannya dari 0 sampai melahirkan. Begitu pula ketika sudah lahir, anaknya selalu dibawa agar didata perkembangannya, dan kita upayakan agar mereka mau ke Posyandu, seperti mau melakukan vaksinasi,” jelasnya.
Bahkan kata Mie Go, ke depannya pemerintah kota berencana membagikan pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK), kepada anak stunting dengan level berat di APBD perubahan.
“Kita akan lakukan itu, tetapi data harus valid siapa yang harus dan wajib untuk menerima PKMK ini. Karena memerlukan biaya yang tinggi, maka diprioritaskan yang berhak menerimanya, karena terbatas dan segala prioritasnya,” ujarnya.
Sementara Kepala DP3AKB Kota Pangkalpinang, Agustu Effendi menambahkan, permasalahan stunting bukan hanya soal anak, tetapi terdapat empat kelompok lain yang perlu menjadi perhatian.