Amran menambahkan, penyebab produksi padi turun yaitu volume pupuk dikurangi 50 persen, lalu 17 hingga 20 persen petani tidak bisa menggunakan kartu tani, dan petani di pulau Jawa hanya diberikan pupuk 1 kali tanam oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“30 juta orang tidak boleh menerima pupuk, alsintan sudah tua, kekeringan akibat el Nino, saluran irigasi 60 persen kondisinya perlu direhab, PPL hanya 50 persen dari kebutuhan, bibit unggul berkurang, dan anggaran turun,” jelasnya.
Amran juga mengungkapkan, skenario pencapaian yang akan dilakukan pihaknya adalah dengan membagi dua kebijakan yakni kebijakan jangka pendek dan jangka panjang.