“Apa yang Anda lakukan di Crocus?” tanya petugas ke salah seorang tersangka yang duduk di tanah.
“Saya menembak orang demi uang,” jawabnya dalam bahasa Rusia yang terbata-bata, sebagaimana yang disiarkan saluran televisi Channel One.
Tersangka itu melanjutkan, dirinya ditawari 500.000 rubel (setara dengan 5.425 dolar AS atau sekitar Rp 85,8 juta) dan dia mengaku telah menerima setengahnya.
Dia menambahkan, pihak yang telah mempekerjakan mereka sudah menyediakan senjata, dan menyebut pihak itu menghubungi mereka (para tersangka) melalui aplikasi pesan Telegram.
Namun, dia tidak mengungkapkan siapa nama pihak yang menghubungi mereka tersebut.
Dalam rekaman itu juga tampak seorang tersangka yang digiring di jalur bersalju di sebuah hutan.
Pria berambut hitam dengan kaus cokelat muda itu terlihat mengucurkan darah yang mengalir dari telinganya. Dia juga terlihat diinterogasi dengan perban yang melilit kepalanya, bibir, hidung yang berlumuran darah dan bengkak.
Ketika ditanya apa yang dilakukan oleh para tersangka penyerang dengan senjata mereka, dia mengatakan senjata tersebut telah ditinggalkan “di suatu tempat di jalan”.
Televisi Rusia itu juga menunjukkan tersangka lain dengan luka di wajah mereka.
Sementara itu, Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengungkapkan tentara Chechnya telah turut membantu dinas keamanan Rusia (FSB) untuk menangkap para tersangka.