Namun hingga kini, Implementasinya di lapangan menjadi berbeda ketika pemerintah melalui Disperindagkop Kotamobagu, tak mampu merangkul dan membuat nyaman ratusan pedagang lapak lokal yang merasa terlantar atas ketidakpastian dan tidak transparan.
Warga pun menyayangkan, diakhir masa Jabatan Wali Kota Tatong Bara, justru muncul persoalan pelayanan publik di tengah kebutuhan menjelang ramadhan, dengan mengadu nasib berjualan di pasar senggol yang disediakan pemerintah, justru menjadi rumit dan berbelit-belit.