“Apalagi imbas dari KIP itu air laut di sekitarnya udah terlihat keruh, dan pastinya terumbu karang di laut itu juga takutnya hancur, pak,” katanya.
Manajer De Locomotief Tongachi Beach, Edo Firdaus mengungkapkan keresahannya dengan keberadaan KIP di wilayah tersebut.
“Lagu lama, pak. Kami sebagai pelaku pariwisata cuma bisa mengimbau agar KIP beroperasinya tidak dekat pantai. Kalau tidak salah harus 1 mil dari bibir pantai,” kata Edo.
Dirinya mengatakan sektor pertambangan dan pariwisata seyogyanya dapat bersinergi secara harmonis, dan tidak saling merugikan satu pihak lainnya, dikarenakan sama-sama memberikan kontribusi untuk negara.
Namun, terkait keberadaan KIP tersebut, dia hanya berharap pihak yang berwenang dapat mengevaluasi kembali supaya pelaku tambang dan pariwisata dapat saling menghargai usaha masing-masing pihak.