“Pertanyaan yang sering sekali ditanyakan adalah tentang kotak kosong, banyak yang sudah pesimis untuk tidak datang ke TPS, ini sangat mengkhawatirkan kami,” tambahnya.
Namun, dengan adanya program Natak Seperadik, ia menyebut pihaknya memiliki kesempatan untuk mengedukasi masyarakat, menjelaskan apa yang dimaksud kotak kosong tersebut.
“Untungnya kami memiliki kesempatan untuk memberikan sedikit gambaran bagaimana jika terjadi calon tunggal, semoga sikap pesimis masyarakat menjadi semangat mereka untuk melangkahkan kaki ke TPS,” tuturnya.
“Terkait untuk siapa yang dipilih itu bukan wewenangnya KPU, jelas itu adalah privasi dan hak setiap pemilih, tugas kami hanya memastikan pemilih datang ke TPS mencoblos sesuai kata hatinya,” imbuhnya.
Diakuinya, di awal program ini digulirkan, ia tak memiliki ekspektasi bahwa program tersebut akan mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari warga masyarakat, pada nyatanya antusiasme masyarakat begitu besar.
“Diawal, saya tidak memiliki ekspektasi apa-apa tentang program Natak Seperadik ini, tapi ternyata makin kesini mendapat apresiasi masyarakat, bahkan mereka menantikan kehadiran kami, ada juga yang menghubungi saya menawarkan agar rumahnya didatangi, dan banyak yang mau bekerjasama,” terangnya.