Mereka yang ‘Berperang’ di Balik Kemeriahan HUT RI ke 78

Jurnal Khatulistiwa 20230828 124129 0000

Bagi Bik Yeyen, meskipun sampah yang harus dibersihkannya terkadang bearoma tak sedap, akan tetapi membersihkan sampah di Kota Beribu Senyuman adalah tanggung jawabnya, karena ia makan honor dari APBD kota Pangkalpinang.

Serupa dengan Bik Yeyen, Pak Buan yang juga berprofesi sebagai pasukan penyapu sampah di DLH Kota Pangkalpinang mengaku bahwa momen kemeriahan HUT RI, menjadi kenangan tersendiri. Setiap tahun, bapak 2 anak itu harus berjibaku menghadapi puluhan ton sampah yang bertebaran di jalanan kota Pangkalpinang, khususnya di jalan yang menjadi rute pawai dan karnaval.

Bacaan Lainnya

“Tetap semangat, karena sudah belasan tahun menekuni pekerjaan ini, setiap HUT RI, pasti lembur hingga malam, pokoknya kami bersihkan sampai bersih,” sebut pria yang sudah 11 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan di DLH kota Pangkalpinang itu.

Jurnal Khatulistiwa_20230828_124043_0000

Menurutnya, mereka sudah diinformasikan sejak siang bahwa harus stand by sejak sore. Karena, jalanan baru bisa di-sweeping, setelah warga benar-benar selesai menonton Pawai dan Karnaval. Jika sampah dibersihkan saat masih ada masyarakat yang menonton, maka sampah akan muncul lagi setelah dibersihkan.

“Ini pekerjaan yang mampu saya lakukan pak, yang penting halal. Walaupun capek, tapi ini tanggung jawab kita. Karena kita diupah dengan uang negara. Semoga kedua anak saya tidak mengalami nasib sesulit saya,” harap pak Buan sambil meneguk minuman yang dikantonginya.

Ditempat lain, Bik Santi yang berprofesi sama dengan bik Yeyen dan pak Buan mengaku sedih oleh ulah netizen. Menurutnya, dia dan kawan-kawan penyapu jalan, sudah berusaha semaksimal mungkin dalam bekerja, namun masih saja menuai celotehan negatif netizen.

“Terkadang saya sedih pak baca komentar orang di medsos, kirim video jalanan yang penuh sampah, padahal kita berusaha secepat mungkin membersihkan. Mungkin yang disorot belum sampai kami kerjakan. Tapi sudah dicemooh,” curhat bik Santi.

“Memang bukan kami. Mungkin Wali Kota atau DLH yang disorot, tapi itu adalah kerja kami. Kami sedih juga pak kalau dengar orang asal bicara. Sementara kita mati-matian menciptakan suasana bersih,” lanjutnya.

Pos terkait

banner 300x250