Mengulik RKAB Zircon 67.000 Ton di Babel Peninggalan Ridwan Djamaluddin (Bagian I)

Jurnal Khatulistiwa 20230820 230241 0000

Jumlahnya, wow..!!! fantastis. 67.000 ton untuk tahun 2023. Sebuah angka yang sungguh diluar nalar, mengingat total 2 IUP yang digabungkan tak sampai 200 Ha.

Pastinya, hingga saat ini Bangka Belitung belum memiliki cadangan utama mineral Zircon. Karena Zircon merupakan mineral ikutan, dari proses penambangan Timah. Jadi jumlah RKAB yang demikian fantastis atas perhitungan dari mana?

Bacaan Lainnya

Ini lah salah satu peninggalan mantan Penjabat Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin yang sekaligus Dirjen Minerba kala itu. Patut ditelusuri, asal usul mineral terbang tersebut bisa lalu lalang dalam tongkang keluar dari Babel.

Nah, sekarang giliran mengupas kerugian negara, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atas praktek penambangan hingga pengiriman mineral Zircon dalam skala besar-besaran keluar dari Babel ini.

Fakta, bahwa berdasarkan data surveyor ternyata kadar Zircon yang dimaksud oleh PT. PPMM di sini hanya dalam kisaran 16 hingga 20 persen. Kemudian 80 persennya terdiri dari apa?

Sungguh tidak feasible secara profit jika mengangkut 3000 atau bahkan 4000 ton Zircon dengan kadar 20 persen. Sementara 80 persennya hanya “sampah” yang harus dibuang.

Bahwa 80 persen sisa yang terbawa terdiri dari Eliminite, Monazit hingga Kuarsa, jelas harus dipertanggung jawabkan. Setidaknya dalam hitungan pajak daerah.

Bukankah harus ada bukti cadangan stok Eliminit, Zircon dan Kuarsa sebagai residu dari upgrade kadar dari Zircon 20 persen tersebut. Atau dalam istilah lain sisa dari proses pengolahan dan pemurnian.

Pos terkait

banner 300x250