“Sebelumnya di wilayah ini sudah diberikan izin menambang melalui CV sebagai mitra usaha, tetapi pihak penambang banyak yang kurang kooperatif menaati aturan yang sudah disepakati. Ada yang kerja di malam hari, ada yang bekerja mendekati tempat wisata, banyak masyarakat atau oknum warga yang naik ke ponton untuk mencanting atau menjarah biji timah di ponton dan biji timah yang dihasilkan dari lokasi muara tengkorak DU 1548 tidak sesuai dengan realnya disetor ke pihak PT Timah,” jelas Wing Handoko.
“Karena sudah beberapa kali ditemukan adanya penambang membawa biji timah secara diam-diam dan mereka secara sengaja untuk mengeluarkan ke luar, bukan disetor ke PT Timah. Kami selaku Divisi Pengamanan Aset sudah beberapa kali menghimbau dan evaluasi dan akhirnya semua izin terpaksa dicabut dan akan ditertibkan kembali,” tambah Wing Handoko.
