“Sampai saat ini kami masih bergantung dari menambang, menafkahi anak keluarga kami. Tolong lah pak, kami mau hidup, kami cari makan bukan cari kaya,” imbuhnya.
Senada dengan Hen, Adi (45) yang juga penambang Timah di daerah Bakit Parittiga mengeluhkan hal yang sama.
Menurut bapak 4 anak ini, masyarakat sepertinya butuh solusi. Lantaran saat ini pekerjaan menambang Timah adalah satu-satunya pekerjaan tempat menggantungkan hidup.
“Kasih solusi lah pak Gubernur. Kita yakin bapak ditunjuk jadi kepala daerah di sini untuk mensejahterakan masyarakat. Tapi kalau seperti ini, kami kerja tapi tak tau di mana menjualnya,” ucap Adi kepada wartawan.
Kami ini kerja sehari, untuk makan sehari. Kalau tidak kerja, kami makan apa pak Gubernur. Tolong ditulis ya bang, semoga dibaca oleh pak Gubernur,” tambah Adi.