Sabtu pagi, sekitar pukul 06.40 WIB, Mathew bersama Wiwi balik lagi ke Sungailiat. Mathew sendiri dari rumah sudah siap dengan baju Pencak Silatnya yang serba Hitam. Namun kekecewaan kembali dirasakan Mathew. Karena keterlambatan, Mathew harus di-diskualifikasi dan dinyatakan gugur.
“Ini kami datang memang terlambatdan justru, akan tetapi di perjalanan saya masih terus berkomunikasi dan mengabarkan bahwa Mathew sudah diperjalanan. Jawaban dari panitia, oke. Hingga saat kami tiba di sungailiat mereka menyatakan Mathew telah di-diskualifikasi. Padahal sebelum tiba, 3 kali saya hubungi panitia mengatakan bahwa kami masih di jalan. Panitia berdalih, bahwa diskualifikasi terhadap Mathew merupakan aturan baru. Oke, saya minta aturan ditunjukkan karena sebagai orang tua saya tidak mengerti tetapi mereka tidak bisa menunjukkan,” terang Wiwi.
Mathew pun shock, semangat besar nya sejak awal ingin mengikuti kejuaraan Pencak Silat tersebut harus buyar. Oleh ketiadaan dispensasi bagi dirinya yang jadwal Natal nya bersamaan dengan jadwal digelarnya kejuaraan Pencak Silat provinsi Babel.
“Dia (Mathew) sampai mengatakan ingin berhenti. Saya mengawatirkan semangatnya. Saya betul-betul tidak bisa menerima ini. Saya akan adukan soal panitia yang plin-plan terhadap aturan. Sampai tak ada toleransi bagi Mathew yang berniat ibadah,” sesal Wiwi.