Agenda ibadah Natal pun harus berubah mendadak, kedua orang tua Mathew terpaksa mendampingi untuk datang ke venue pertandingan pencak silat se Babel tersebut. Upaya meminta dispensasi karena Mathew harus ibadah Natal pun tak mendapat persetujuan dari panitia. Dengan kendaraan roda 4 Mathew dan kedua orang tuanya pun meluncur cepat ke Sungailiat, demi niat keras dari sang anak.
“Saat tiba di Sungailiat, saya masih berupaya meminta toleransi dan pemahaman dari pihak panitia. Namun sepertinya sangat sulit. Mereka (panitia) tak mau memahami dan memaksa agar tetap melanjut pertandingan. Bahkan IPSI Bangka Tengah yang juga pelatih para para pesilat Bateng mengatakan, jika Mathew memang gak bisa dan memilih ibadah, disarankan Mathew mengundurkan diri saja. Intinya seolah semuanya sudah harga mati,” terang Wiwi.
Karena terlanjur sudah berada di Sungailiat, Wiwi pun lantas memanggil Mathew untuk bertanding. Namun Mathew harus dikecewakan lantaran pihak IPSI Bateng menyatakan bahwa lawan Mathew sudah pulang. Anehnya pertandingan anhirnya bisa di-jadwalkan ulang menjadi Sabtu (18/12/22), pukul 07.00 WIB.
“Ini yang bikin kesal, jika seandainya saja ada kebijakan re-schedule pertandingan, alangkah baiknya Mathew diberi solusi. Ini soal ibadah setahun sekali. Sementara di sisi yang lain, anak saya punya semangat juga untuk berprestasi. Andai sejak awal bisa jadwal ulang, tolong beri anak kami toleransi. Jangan seperti ini caranya. Saat kita sudah membatalkan rencana ibadah Natal demi anak mengikuti kejuaraan olahraga, pergi jauh-jauh ke Sungailiat, ternyata jadwalnya bisa diundur. Bayangkan kecewanya anak saya,” timpal Wiwi.