Ia menambahkan, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan iklim bisnis yang positif, mengembangkan ekonomi berbasis sumber daya terbarukan, membangun citra dan identitas bangsa.
“Misalnya batik, kita bisa kolaborasikan dengan daerah lain. Kita bisa menyentuhnya dengan khas Kota Pangkalpinang, seperti yang saya lihat ada batik nol kilometer,” ungkapnya.
Terkait kolaborasi kerajinan tersebut, Lusje berharap akan ada modifikasi dan penambahan nilai, agar terlihat lebih menarik. Pada bidang kuliner, ia menilai Kota Pangkalpinang sudah sangat luar biasa, misalnya makanan otak-otak yang paling enak ada di Kota Pangkalpinang.