JK.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI berencana mengenalkan vaksin demam berdarah mulai tahun depan. Di mana, Vaksin dengue menjadi rekomendasi untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD). Lantas, bagaimana efektivitas dan efek samping vaksin demam berdarah?
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Hartono Gunardi SpA(K), memaparkan beberapa data terkait efektivitas vaksin dengue untuk mencegah demam berdarah.
Menurut Hartono, vaksin dengue adalah salah satu strategi nasional Indonesia dalam pencegahan DBD, perlu diberikan pada kelompok masyarakat yang berisiko. Data menunjukkan, DBD menyerang anak usia 5-14 tahun, dengan angka kematian pada kelompok usia anak di bawah 14 tahun berkisar antara 66 persen.
Di sisi lain, kata Hartono, anak-anak rentan terinfeksi dengue karena mereka berada dekat dengan populasi nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, lanjutnya, waktu aktif nyamuk bersamaan dengan jadwal aktivitas anak-anak pada umumnya, yaitu pada siang hari dengan puncaknya pukul 08.00–13.00 serta 15.00–17.00.