Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 10 Maret Mendatang

Watermark Baru Jk 20240302 203253 0000

Sementara itu, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (PBNU) KH Sirril Wafa menyatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan awal Ramadhan 1445 H dengan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.

Berdasarkan hal tersebut, ia menyebut hilal puasa tidak mungkin dapat dirukyat atau dilihat pada 29 Sya’ban 1445 H atau Minggu (10/3/2024).

Bacaan Lainnya

Karena alasan itulah Lembaga Falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadhan 1445 jatuh pada Selasa (12/3/2024).

“Jadi langkah ikmal/istikmal Sya’ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024,” jelas Sirril, yang dikutip dari NU Online.

Sirril mengatakan, berdasarkan pengamatan Lembaga Falakiyah PBNU, hilal 29 Sya’ban 1445 H atau pada Minggu (10/3/2024), hilal masih berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 24 detik dengan ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB.

Sirril juga menerangkan, letak matahari terbenam, berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sementara letak hilal berada pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat. Lalu, posisi hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan dengan posisi matahari dalam keadaan miring ke selatan pada elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.

Berbeda dengan NU, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin (11/3/2024).

Hal itu diumumkan melalui surat keputusan Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Zulhijah 1445 Hijriyah yang dikeluarkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Pos terkait

banner 300x250