“Soal anggaran pada prinsipnya memang tidak banyak tetapi bagaimana cara kita membagikan porsinya,” jelas Budi.
“Peningkatan kasus kekerasan ini adalah ancaman serius bagi masa depan kota kita. Kita perlu mengambil tindakan nyata untuk melindungi kelompok yang paling rentan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Pangkalpinang Agustu Affendi berharap agar kasus yang terjadi dapat dipantau. Dan juga adanya intervensi kebijakan dari Pemerintah Kota Pangkalpinang soal penanganannya apalagi di era teknologi dan informasi yang mempengaruhi pola hidup masyarakat saat ini.
Diungkapkannya, perempuan dan anak memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia guna menciptakan generasi yang baik ke depan.