JK.COM, PANGKALPINANG — Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Pangkalpinang terus meningkat, mengkhawatirkan pemerintah setempat. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menunjukkan lonjakan kasus dari 73 pada 2022 menjadi 89 pada 2023, dan terus bertambah hingga 78 kasus pada 2024.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui DP3AKB menggelar kegiatan manajemen dan penanganan kasus perempuan dan anak di Bangka City Hotel Pangkalpinang pada Selasa (10/9/2024).
Pj Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, menekankan pentingnya penanganan serius terhadap masalah ini, terutama dengan adanya faktor pemicu seperti penyalahgunaan narkoba.
Disebutkannya, saat ini tren kekerasan terhadap perempuan dan anak sedang marak, diperparah lagi dengan adanya kasus penyalahgunaan narkoba.