Ia juga menekankan, kolaborasi itu tidak hanya tentang bagaimana mengembangkan kebun durian atau menciptakan sebuah destinasi wisata baru, namun juga bagaimana agar memberikan dampak yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Melalui upaya kolaboratif yang inklusif ini, kami berusaha untuk menciptakan pola pikir dan praktek yang berkelanjutan di bidang pertanian dan pariwisata. Dengan keterlibatan para petani dan pihak-pihak terkait, kebun durian ini dapat menjelma menjadi titik sentral inovasi pertanian dan kesadaran lingkungan yang lebih baik,” harapnya.
Selain itu, diharapkan juga kolaborasi itu menjadi sumber inspirasi bagi perubahan positif dalam praktik pertanian yang lebih berkelanjutan di masa depan.
“Ini merupakan tantangan kami bersama, namun memberikan harapan besar bagi masa depan pertanian dan pariwisata di Bangka Selatan ini,” tuturnya.
“Semoga dengan kolaborasi yang kokoh serta visi yang jelas, kebun durian ini bisa menjadi simbol dari potensi luar biasa yang bisa dihasilkan melalui sinergi antara alam dan manusia,” tutupnya. (HK01)