Yang pasti, kata Margarita, suasana yang terjadi saat proses pemilihan kepala daerah di TPS nanti, mencerminkan persatuan dalam sebuah keberagaman.
Saat berada di TPS, lanjut Margarita, masyarakat menggantungkan segala harapan terbaiknya, yang tersirat melalui surat suara yang mereka coblos.
“Harapan itu tentunya dari berbagai aspek, mulai dari masalah ekonomi hingga kesejahteraan. Saat selesai melakukan pencoblosan, harapan-harapan yang tersirat di surat suara itu dimasukkan oleh masyarakat kita ke kotak suara,” jelasnya.
“Setelah itu, kami di KPU Kota Pangkalpinang, bertugas mengawal dan menjaga semua proses itu sebaik mungkin, hingga akhirnya terpilih lah pemimpin Kota Pangkalpinang, sesuai dengan apa yang dipilih dan diharapkan masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Margarita mengatakan, selain ilustrasi proses pemilihan di bilik TPS, truk tersebut juga menampilkan kearifan lokal khas Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang, seperti Dambus dan tarian tradisional.