“Tradisi Pawai obor api malam tujuh lingkur ramadhan harus tetap kita lestarikan, tradisi ini di kota Pangkalpinang sudah hilang, entah karena sibuknya segenap tokoh masyarakat di wilayahnya masing-masing atau karena anak-anak serta orang tuanya terlalu sibuk dengan hapenya. Yang jelas tradisi yang berisi dengan syiar agama ini di kota pangkalpinang telah hilang. Kita coba bangkitkan kembali,” terang ketua Panitia kegiatan Ayak Hendri.
Start pawai obor api malam tujuh likur yang diikuti puluhan anak-anak ini diawali dari jalan bukit manggis menuju kelurahan bukit merapen dan seputaran kelurahan taman Bunga kota Pangkalpinang. Pawai obor api malam tujuh lingkur ramadhan ini merupakan puncak acara Gebyar Ramadhan 1443 H/2022 M, adapun rentetan acara yang lainya adalah lomba adzan, lomba pembacaan sholawat serta lomba pembacaan sura-surat pendek Alquran tingkat pelajar sekolah dasar.
Dalam kegiatan Gebyar tersebut juga dihadiri oleh salah stau dewan pendiri Provinsi Bangka Belitung Bapak Patris Lumumba.