“Polri tetap membutuhkan peran dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh-tokoh lainnya. Kita perlu ada sinergi, kolaborasi dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di Sulawesi Utara ini,” jelas Irjen Pol Jan de Fretes.
Dirinya mengapresiasi kehadiran FKUB, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan Kabupaten Minahasa dalam silaturahmi ini.
“Apresiasi dan terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu sekalian. Kita berharap, melalui para tokoh agama dan tokoh masyarakat ini bisa memberikan masukan yang baik bagi masyarakat atau menjadi konsultan yang baik bagi masyarakat. Apabila ada masyarakat yang bertanya, berikan solusi-solusi terbaik untuk kedamaian dan kesejahteraan kita semua,” ujar Irjen Pol Jan de Fretes.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menyampaikan kesan istimewa bahwa, Minahasa sejak dulu kental dengan nuansa hidup rukun dan damai.
“Saya dulu datang tahun 1989 dinas pertama di Sulawesi Utara ini, pertama kali datang itu di Tondano. Jadi Tondano ini, dari dulu memang damai. Jadi saya harapkan, para tokoh-tokoh bisa menjaga situasi ini, hidup rukun, damai, dan toleransi. Mari kita pegang teguh apa yang menjadi motto kita di Sulawesi Utara. Torang Samua Basudara, Si Tou Timou Tumou Tou. Ini harus tetap kita kumandangkan. Dan kita semua berdoa semoga Tuhan senantiasa memberkati tanah Sulawesi Utara ini,” pungkas Irjen Pol Jan de Fretes.