Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Aksi, Alkarim Situmorang menyampaikan sejumlah tuntutan.
Alkarim mengaku kecewa terhadap Bupati Asahan yang tidak peduli dengan infrastruktur jalan. Alkarim menilai, Bupati Asahan hanya perduli dan fokus membangun menara yang memakan anggaran sebanyak 20 miliar rupiah.
“Jika Pemkab Asahan fokus membangun menara di Masjid Agung, maka kami minta menara tersebut dinamakan menara Dea Amelia Putri, mengingat peristiwa kecelakaan memakan korban jiwa seorang mahasiswi,” ucap Alkarim.
“Kami minta kepada Pemkab Asahan untuk melakukan koordinasi yang baik dengan Pemprov Sumut, guna kemajuan pembangunan,” timpalnya.
Dikesempatan yang sama, Asisten 2 Pemkab Asahan Oktoni Eryanto menerima tuntutan yang disampaikan massa dan akan segera melakukan tindakan terhadap jalanan yang rusak, sehingga infrastruktur bisa membaik.
“Segala tuntutan yang disampaikan hari ini, kami terima. Yang pasti setelah ini kami akan segera melakukan tindakan, khususnya terhadap infrastruktur jalan yang rusak, supaya infrastruktur di Kabupaten Asahan ini bisa membaik,” tukas Oktoni Eryanto. (Her/Bor)