JK.com, MANGKOL – Ketika melakukan perjalanan dari bawah menuju puncak menara Bukit Mangkol mungkin yang terlihat hanya deretan pepohonan liar saja, tanpa ada yang memiliki.
Namun nyatanya di kanan kiri ruas jalan yang dilihat, sebenarnya telah dimiliki dan dikuasai perorangan. Bahkan ada pengusaha asal Pangkalpinang yang menguasai hingga belasan hektar di lokasi strategis.
Tak hanya itu saja, keberadaan air terjun alami yang dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk berbisnis area wisata dengan mengeksploitasi air terjun menjadi sarana untuk mendulang keuntungan.
Hal ini dibuktikan dengan adanya pengenaan uang tiket masuk walaupun diperhalus dengan kalimat tarif sukarela. Dugaan adanya praktik pungutan liar alias pungli pun menyeruak ke permukaan.
Persoalan tentang adanya tiket masuk itu terungkap dari pengakuan Pengurus Bujang Squad, sebuah kelompok yang selama ini mengklaim hak mengelola kegiatan usaha wisata di Tahura Mangkol.